Hakikat Kebebasan

Nampaknya isu kebebasan menjadi barang yang sangat laku dijual akhir-akhir ini. Banyak orang yang menyeru akan kebebasan. Tidak hanya orang awam, tidak sedikit juga orang yang dianggap "intelektual" dan memiliki masa tergiur dengan isu kebebasan ini, bahkan mereka mengajak khalayak ramai untuk berbondong-bondong mengaminkan kebebasan semu yang mereka usung.

Sejatinya tidak ada kebebasan yang sebenar-benarnya bebas selama kita hidup di tempat yang mengedepankan nilai dan moral. Terlebih lagi negara kita negara Indonesia. Negara yang berlandaskan ketuhanan yang maha Esa.

Bagi kita umat muslim, kebebasan itu ialah memilih yang paling baik diantara yang terbaik. Jadi jika ada pilihan buruk dan baik, lalu kita memilih sesuatu yang buruk dengan alasan kebebasan itu adalah kebebasan semu, kebebasan yang menghancurkan.

Ketika mereka memilih sesuatu yang buruk atas nama kebebasan maka ketahuilah itu adalah kebebasan yang palsu. Sejatinya ia tidak bebas, justru ia sedang terbelenggu dengan hawa nafsunya. Ia menuruti hawa nafsunya dengan memilih dan bertindak terhadap hal-hal yang bertentangan dengan fitrah manusia. 

Kita sebagai manusia diciptakan oleh Allah sesuai dengan fitrah kita. Allah ciptakan kita dengan cinta, kasih sayang dan kebaikan. Maka fitrah asli manusia ialah mencintai, mengasihi dan suka melakukan kebaikan. 

Islam mengajarkan kita untuk kembali kepada fitrah kita sebagai manusia. Tidak ada ajaran Islam yang bertentangan dengan fitrah manusia. Sehingga ketika kita hidup semau kita, sebebas-bebasnya tidak peduli pada norma, nilai-nilai dan ajaran agama, maka sejatinya itu bukan lah hakikat sebenarnya dari kebebasan.

Namun ketika kita manusia mampu memilih sesuatu paling baik dari sesuatu yang terbaik untuk hidup kita, maka itulah kebebasan yang sebenar-benarnya. Hawa nafsu mampu kita kalahkan. Maka bersyukurlah bagi mereka yang terbebas dan merdeka dari budak hawa nafsu yang menipu.

Cilodong, 13 September 2022

Komentar

Postingan Populer