Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Pesantren Bukan Perusahaan

Gambar
Pagi ini (29/9) Pondok Pesantren At-Taqwa kedatangan tamu dari Pesantren Miftahul Falah Cianjur untuk melakukan studi banding dan berbagi pengalaman terkait konsep Pondok Pesantren. Ust. Khairul Huda bersama dua anaknya datang pada pukul 06.55 WIB menggunakan mobil. Saya menyambut kedatangan beliau dan mengantarkannya ke guest house . Alhamdulillah Ust. Ardiansyah selaku mudir pesantren at-Taqwa Depok, Ust. Bana Fatahillah selaku Direktur Shoul Lin Dan juga Ust. Ahda al-Ghiffari selaku Direktur PRISTAC berkenan meluangkan waktunya untuk berdiskusi terkait konsep pesantren. Diskusi pagi itu cukup menarik. Ust. Khairul menyampaikan bahwa pesantrennya memiliki lahan yang sangat luas, hampir 20 hektar dan baru digunakan untuk bangunan pesantren seluas 3 hektaran. Ia juga menyampaikan bahwasannya pesantrennya sudah berganti kepemimpinan sebanyak enam kali. Ditambah lagi pemilik yayasan yang sudah berniat untuk tidak lagi membantu biaya operasional pesantren karena dinilai pesant...

Ngantor

Gambar
Tadi sore (27/9) aku menerima undangan Bang Rezky untuk jadi tamu di acara yang ia buat yaitu NGANTOR (Ngobrol bareng Mentor dan alumni @Pejuang30DWC). Jujur ini adalah pertama kalinya aku live di IG. Pastinya ada rasa gerogi dan cemas, tapi kapan lagi mendapatkan kesempatan berharga seperti ini lagi. Ngobrol santai ini dimulai pukul 4 sore sampai jam 5 sore. Banyak yang ditanyakan oleh bang Rezky kepadaku. Diantaranya apa motivasi terbesarku bisa kembali memutuskan untuk menulis kembali di blog yang sudah 7 tahun lamanya mati suri. Bagiku faktor terbesar yang membustku memutuskan untuk menulis lagi ialah karena faktor lingkungan saat ini yang sangat mendorong untuk menulis. Di pesantren at-Taqwa Depok, menulis itu sudah menjadi kebiasaan santri. Hampir setiap hari mereka menulis. Begitu juga para guru-guru yang ada di sana juga snagat produktif dalam menulis. Hal itulah yang memotivasiku untuk coba memulai kembali kebiasaan untuk menulis, menulis apapun yang ingin aku tuli...

Orang Awam Saja Bisa Menulis

Gambar
Menumbuhkan kebiasaan menulis menurutku suatu perkara yang berat. Harus ada motivasi dan lingkungan yang mendukung untuk menulis. Mengandalkan kesadaran diri, rasanya begitu sulit. Maka sedari itu aku memutuskan untuk ikut tantangan menulis 30 hari tanpa putus. Alhamdulillah aku bisa melewati tantangan itu, walaupun ada dua hari yang terlewat dan aku ganti tulisan di hari berikutnya. Sebenarnya blog catatan orang awam sudah aku buat sejak 2015 lalu. Rencana awal ingin menulis diary sehari-hari di blog tersebut. Tetapi karena faktor takut yang mengurungkan niatku untuk menulis saat itu. Aku takut kalo tulisanku jelek, takut kalo salah, takut kalo ngga ada yang baca dan ketakutan-ketakutan lainnya. Tapi setelah aku sadar bahwa karya pertama itu pasti jelek dan kita tidak akan mempu membuat semua orang senang dengan kita, maka aku beranikan diri untuk mengikuti tantangan ini. Di awalnya aku ingin menuliskan kenangan-kenanganku bersama kedua orangtuaku yang nantinya Ingin kujad...

Hari Rabu yang Menyenangkan

Gambar
Rabu pagi kemarin (21/9) aku kembali bisa menemani gurunda mengisi kajian. Untuk kali ini aku yang minta untuk ikut, karena sudah lama tidak mengantarkan beliau pergi ke kajian. Bakda subuh tepat aku dan gurunda berangkat ke PESMA (Pesantren Mahasiswa) AL-HIKAM Depok naik motor. Sampai di sana sekitar jam enam pagi kurang. Gurunda adalah salah satu pengajar tetap di sana. Beliau sudah mengisi di sana sejak Abah Hasyim Muzadi masih hidup, sekitar tahun 2016/2017. Beliau mengajarkan kitab Adabul 'Alim wa Muta'alim karangan Hadratusyeikh KH. Hasyim Asy'ari. Sungguh suatu keistimewaan pagi itu, bisa bertemu langsung dengan dua Hasyim, ulama Indonesia uang sangat berpengaruh dan disegani. Setelah pengajian selesai, gurunda melanjutkan wiridnya dan aku melakukan ziarah kubur di depan makam Abah Hasyim. Aku mulai dengan membaca Yasin dan dilanjutkan dengan membaca tahlil. Tidak lupa juga aku mendoakan untuk para leluhurku, Datuk dan Nyai yang telah terlebih dahulu meni...

Ulama Betawi yang Terlupakan

Gambar
Alhamdulillah banyak syukr siang ini bisa menemani gurunda Ngaji ke KH. Ahmad Marwazie di Kuningan, Jakarta. Kitab yang dikaji pada kajian rutin setiap Selasa siang ini adalah kitab Shahih Bukhari. Tidak banyak yang mengikuti pengajian ini, karena memang bersifat khusus bukan untuk umum. Ini sudah kali keberapa saya menemani gurunda mangaji di sini. Biasanya gurunda pergi bersama Gus Bana, tetapi karena beliau sedang safar mengantarkan santri ke Pandaan, Jawa Timur maka gurunda mengajak saya untuk menemani beliau mengaji. Kebetulan hari ini saya sedang tidak ada kuliah karena para dosen sedang sibuk mengurus menguburkan jenazah Prof. Azyumardi Azra di Taman Mahkam Pahlawan Kalibata. Termasuk juga Gus Yusron anak KH. Hasyim Muzadi yang juga ikut Ngaji bersama KH. Ahmad Marwazie. KH. Ahmad Marwazie adalah murid langsung dari ulama besar abad ke-20 yaitu Syeikh Muhammad Yasin ibn Muhammad Isa Al-Fadani. Beliau adalah orang alim di Makkah pada masanya. Keilmuan beliau dalam bid...

Cendikiawan Muslim Itu Telah Tiada

Gambar
Beberapa hari ini UIN Jakarta bahkan Indonesia telah berkabung. Salah satu cendikiawan muslim yang dimiliki Indonesia telah pergi meninggalkan kita di dunia ini untuk selamanya. Hari Ahad, 18 September 2022 sekitar jam 11.35 WIB, Prof. Azyumardi Azra meninggal dunia di Malaysia. Menurut berita yang aku dapatkan, beliau meninggal diakibatkan sesak nafas ketika melakukan perjalanan menuju Malaysia untuk mengisi seminar di sana. Diduga beliau terpapar virus Covid. Suatu akhir yang baik, meninggal pada saat melakukan kebaikan yaitu menyampaikan amanat keilmuan. Bahkan diceritakan, beliau sedang berdiskusi dan membicarakan tentang keilmuan sebelum kejadian sesak nafas itu. Memang benar, kita semua akan dimatikan sesuai dengan perbuatan yang kita senangi. Tidak perlu ditanyakan lagi kecintaan dan kesenangan beliau dengan ilmu. Salah satu Magnum opus beliau tentang Sejarah jaringan Ulama Nusantara menjadi buktinya. Sebanyak 28 manuskrip beliau gunakan sebagai sumber primer dalam menulis penel...

IRT Pekerjaan Malaikat

Gambar
Sabtu sore kemarin, 17 September 2022 aku mengunjungi rumah baru kakakku di Caringin, Bogor. Alhamdulillah dia dan suaminya baru saja membeli rumah untuk tempat mereka tinggal yang lokasinya berdekatan dengan pusat kegiatan RQV (Rumah Quran Violet). Kakakku memiliki dua orang anak. Anak pertama perempuan bernama Bilqis. Anak kedua laki-laki bernama Elgazhel. Dua hari satu malam aku di sana, menyadarkanku betapa hebatnya seorang ibu. Bilqis adalah anak yang sangat aktif. Adiknya Elgazhel si bayi yang tidak mau lepas dari mamanya. Kemanapun mamanya pergi, pasti Elgazhel ini selalu ingin bersamanya. Aku melihat sendiri bagaimana sulit dan riwehnya kakakku mengurus dua bocil itu. Bahkan kakakku ingin shalat pun si bayi itu tidak mau lepas dari gendongan. Belum lagi kegiatan seperti menyapu, mamasak, mencuci dll. Semua pekerjaan itu terhambat karena harus mengurus dua bocil ini. Walaupun kehadiranku sedikit membantu, tapi aku tak habis berfikir bagaimana sibuk dan sulitnya kakak...

Filologi Itu Makhluk Jenis Apa?

Gambar
Benar-benar suatu kenikmatan yang luar biasa besar yang telah Allah berikan kepadaku bisa berguru langsung kepada Prof. Dr. Oman Fathurahman, Pakar Filologi dan Pernaskahan Nusantara. Siang itu, aku dan zufar mengikuti perkuliahan perdana mata kuliah filologi yang beliau ampuh. Alhamdulillah sekarang aku sedang menjalankan studi S2 di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil konsentrasi Filologi. Bagi yang belum tahu filologi, ilmu filologi secara sederhananya adalah ilmu tentang membaca manuskrip-manuskrip kuno. Para leluhur kita dahulu, banyak meninggalkan warisan berupa tulisan-tulisan yang harus kita gali sendiri bagaikan harta karun. Minatku kepada kajian filologi ini muncul setelah aku mengetahui banyak sekali karya-karya ulama Nusantara khususnya ulama Jambi. Karena aku asli Jambi, maka aku ingin coba mengenalkan kembali karya-karya ulama Jambi agar bisa dinikmati ilmunya sampai saat ini. Dulu sebelum mendaftar S2, aku meminta pandangan d...

Tiba-tiba Saja Suddenly

Sungguh tak terasa hari ini adalah hari terakhir program 30DWC (tantangan menulis apa saja setiap hari dalam waktu satu bulan). Bersyukur akhirnya aku bisa ikut menyelesaikan tantangan ini di samping kesibukan kuliah, mengajar dan urusan lainnya. Di awal tulisan sudah aku jelaskan, niat utama aku ikut program ini ialah untuk menumbuhkan kebiasaan menulis yang sudah lama terkubur dalam diriku. Dulu ketika SMA aku termasuk orang yang rajin menulis diary. Tapi semenjak kuliah kebiasaan baik itu tidak aku lanjutkan lagi. Bahkan aku sudah membuat blogger sejak tahun 2015. Namun kosong dari tulisan dan tidak terawat. Alhamdulillah ketika aku mengikuti program ini, setidaknya blogku bisa kembali hidup lagi. Aku paham bahwa memulai kebiasaan baik apalagi kebiasaan menulis itu sungguh berat. Maka dari itu, tidak ada ekspektasi berlebih yang aku mau terhadap tulisan-tulisanku. Aku sadar tulisanku bahasanya masih kasar dan belum berisi. Tapi ada suatu kebanggaan ketika aku bisa rutin menulis sela...

Hakikat Kebebasan

Gambar
Nampaknya isu kebebasan menjadi barang yang sangat laku dijual akhir-akhir ini. Banyak orang yang menyeru akan kebebasan. Tidak hanya orang awam, tidak sedikit juga orang yang dianggap "intelektual" dan memiliki masa tergiur dengan isu kebebasan ini, bahkan mereka mengajak khalayak ramai untuk berbondong-bondong mengaminkan kebebasan semu yang mereka usung. Sejatinya tidak ada kebebasan yang sebenar-benarnya bebas selama kita hidup di tempat yang mengedepankan nilai dan moral. Terlebih lagi negara kita negara Indonesia. Negara yang berlandaskan ketuhanan yang maha Esa. Bagi kita umat muslim, kebebasan itu ialah memilih yang paling baik diantara yang terbaik. Jadi jika ada pilihan buruk dan baik, lalu kita memilih sesuatu yang buruk dengan alasan kebebasan itu adalah kebebasan semu, kebebasan yang menghancurkan. Ketika mereka memilih sesuatu yang buruk atas nama kebebasan maka ketahuilah itu adalah kebebasan yang palsu. Sejatinya ia tidak bebas, justru ia sedang te...

Pendidikan Anak

Anak adalah titipan dan karunia yang Allah berikan kepada para orang tua. Dengan memiliki anak kehidupan manusia akan terus berlangsung karena salah satu tujuan dari pernikahan adalah menjaga keturunan. Sebagai orang tua wajib baginya untuk merawat dan mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya. Orang tua wajib memberikan hak-hak seorang anak salah satunya ialah pendidikan agama. Sedari kecil, orang tua wajib mengajarkan anaknya tentang tauhid, ibadah-ibadah wajib, baca Quran dan ilmu-ilmu Fardu ain lainnya. Memang mendidik anak itu bukanlah hal yang mudah. Butuh perjuangan yang besar karena dibutuhkan tauladan dan contoh dalam mendidik anak.  Sedangkan anak dan keluarga kita adalah orang-orang yang sangat dekat dan tau akan aib-aib kekurangan kita. Sehingga Tidak heran jika tidak sedikit para ulama mengirimkan anaknya untuk belajar dengan ulama lain di zamannya. Tentu itu semua bukan bermaksud lepas tangan dari pendidikan anak. Para ulama yang mengirimkan anaknya untuk belajar ke ulam...

Mustahil Hidup Sendiri

Ahad Pagi seperti biasanya aku ada jadwal kajian rutin bersama ustad Ardiansyah. Pagi ini kami diingatkan kembali oleh imam Ghazali untuk senantiasa menjaga hubungan baik kepada tetangga. Islam sangat menekankan sekali untuk berbuat baik kepada tetangga. Bahkan dalam satu riwayat disebutkan bahwa orang yang shalat malam dan puasa di siang hari bisa masuk ke dalam neraka disebabkan perbuatannya menyakiti tetangga. Bagi yang rajin shalat malam dan sering puasa sunnah saja diancam neraka jika berbuat tidak baik kepada tetangga apalagi kita yang shalat malam dan puasa sunnahnya saja masih bolong-bolong. Bahkan di hadis yang lain juga disebutkan, apabila kita menyakiti anjing tetangga maka sama saja kita menyakiti hati tetangga kita sendiri. Begitulah ajaran agama kita. Kita diajarkan untuk selalu berbuat baik kepada makhluk Allah, terlebih lagi orang yang hidupnya dekat dengan kita seperti tetangga. Di dunia ini, mustahil kita bisa hidup sendiri. Kita pasti membutuhkan orang lain untuk men...

Cinta Dunia

Gambar
Dunia ini adalah tempat persinggahan yang harus kita semua umat manusia lewati. Di dalam keyakinan Islam, kita diajarkan bahwa ada kehidupan setelah kita mati nanti. Segala amal perbuatan yang kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Maka sedari itu kita diperintahkan untuk banyak-banyak beribadah di dunia ini untuk bekal kita di akhirat nanti. Tentu saja dalam hal melaksanakan ibadah di dunia ini tidak lah mudah. Banyak sekali penghalang-penghalang yang menghambat kita untuk beribadah kepada Allah SWT.  Imam Ghazali menyebutkan ada empat penghalang utama manusia dalam beribadah yaitu: dunia, manusia, setan dan nafsu. Mungkin selama ini kita hanya mengkambing hitamkan setan yang menjadi penghambat kita dalam beribadah. Ternyata ada faktor-faktor lain yang lebih besar pengaruhnya dibandingkan hanya godaan setan. Salah satu penghambat kita dalam beribadah adalah dunia. Dunia ini sengaja diciptakan seolah-olah indah untuk menguji keim...

Ngaji Hadis bareng Pakar Hadis

Gambar
Kamis kemarin alhamdulilah ngaji hadis bareng ustad Dr. Lukmanul Hakim Al-Azhari kembali dilakukan setelah beberapa minggu libur karena beliau harus mengisi di Malaysia. Banyak syukur bisa ikut kajian ini, karena kajian ini diadakan terbatas dan dihadiri oleh para guru, termasuk ust. Ardiansyah, ust. Suidat, ust.Zuhdi, ust. Matin, ust. Wildan, Gus Bana, ustdzah. Zahra dan ustad-ustad lainnya. Kajian ini diadakan seminggu sekali setiap hari kamis siang sampai ashar. Ada tiga kitab yang dikaji. Pertama kitab Nurul Yaqin (Sirah),  Mughits (ulumul hadis) dan kitab Riyadhus Sholihin (hadis). Kitab Mughits sendiri adalah kitab karangan ust. Dr. Lukmanul Hakim sendiri. Sehingga kami belajar langsung dengan pengarang kitabnya. Siang itu kami masuk ke dalam materi hadis sahih. Di sana dijelaskan syarat-syarat apa yang menyebabkan hadis itu shohih. Salah satu syaratnya adalah tersambungnya sanad sampai ke Rasullullah.  Dalam hal ini, imam Bukhari sangat ketat sekali dalam menyeleksi ...

Mabuk Darah

Gambar
Kita semua pasti punya darah. Entah itu darah merah atau darah biru. Aku adalah salah satu orang yang tidak bisa melihat darah merah. Tentunya darah dalam jumlah yang banyak. Jika aku melihat darah, tiba-tiba kepalaku langsung terasa pusing. Mungkin jika ada perlombaan tolong menolong orang yang terluka, aku adalah orang yang kalah sebelum berlomba dan tidak layak untuk mendapatkan medali kemenangan karena memang aku tidak kuat melihat darah yang banyak. Kata ibuku, aku sama seperti ayahku. Ayahku juga tidak bisa melihat darah merah yang banyak. Kata ibu kami itu mabuk darah. Bahkan ketika ibu melahirkan, ayah tidak berani menemani ibu di dalam kamar. Ayah pasti menunggu di luar sambil berdoa yang terbaik untuk istri tercinta. Pernah suatu saat kejadian, adikku yang bernama Ahmad tiba-tiba pulang ke rumah dalam keadaan kakinya robek dan mengucur darah yang banyak akibat terkena parang ketika sedang bermain di hutan bersam teman-temannya. Pada saat itu aku belum tahu kalo aku mabuk dar...

Rumah Sakit atau Rumah Sehat?

Gambar
Pagi ini aku pergi ke salah satu rumah sakit yang ada di daerah Kalimulya, Cilodong, Depok. Salah satu santriku ada yang sakit dan harus dirujuk ke rumah sakit karena sakit panasnya yang tinggi yang membuatnya sampai meracau dan tidak sadarkan diri. Alhamdulillah aku diamanahkan untuk menjadi pembimbing bagian kesehatan di pondok pesantren tempatku tinggal saat ini. Jujur aku awalnya keberatan dengan amanah ini karena untuk menjaga diri sendiri agar tetap sehat saja terkadang susah dan sekarang diamanatkan untuk menjaga kesehatan orang lain. Akan tetapi pasti ada rencana baik Allah mengapa Allah berikan aku amanat ini. Aku pun ke rumah sakit untuk mengurus administrasi berobat santriku itu. Aku termasuk orang baru yang berurusan dengan administrasi berobat di rumah sakit seperti ini. Ini merupakan pengalaman baru yang aku dapatkan. Mungkin ini salah satu hikmah mengapa Allah menempatkan aku di sini. Agar aku jadi lebih bersyukur diberikan sehat dan juga agar aku tahu bagaimana prosedur...

Abdurrahman Ad-Dakhil

Gambar
Dalam sejarah kepresidenan di Indonesia, kita memiliki presiden-presiden yang cerdas dan pintar selain Megawati dan Jokowi. Kita mengenal sosok Gus Dur atau yang memiliki nama lengkap Abdurrahman Ad-Dakhil anak dari seorang tokoh kemerdekaan yaitu Wahid Hasyim dan juga cucu dari Kiyai besar Tuan Guru Hasyim Asy'ari. Ia adalah saudara dari Gus Solah atau Salahuddin Wahid. Gus Dur merupakan sosok yang pintar dan cerdas. Sejak kecil ia telah melahap pelajaran-pelajaran agama di pondok pesantren Tebuireng, Jawa Timur. Kemudian ia memulai perjalanan belajarnya ke beberapa negara seperti Baghdad, Prancis termasuk pernah belajar di Al-Azhar Mesir walaupun tidak sampai selesai. Saya termasuk orang yang kurang simpatik dengan beliau terutama pemikiran beliau tentang pluralisme. Akan tetapi tidak sedikit juga kejadian-kejadian dan cerita yang membuat kita kagum dengan beliau. Seperti bagaimana kejadian ketika beliau berkunjung ke Prancis dan tidur ketika pemerintahan Prancis sedang menjelask...

Ulama Besar di Tanah Jawa

Gambar
Pertemuan tak terduga dengan ustadz Artawijaya pagi itu sangat berkesan bagiku. Kami banyak ngobrol tentang tokoh-tokoh hebat Indonesia. Padahal itu adalah pertama kali aku bertemu dengan beliau, tapi seolah-olah kita sudah pernah bertemu sebelumnya, seperti ikatan guru dan murid. Beliau juga orangnya low profil , sehingga membuatku lebih nyaman ketika ngobrol sama beliau. Beliau banyak cerita tentang bagaimana adab dan akhlak tinggi yang dicontohkan oleh Tuan A. Hassan, salah satu tokoh besar dari Persis. Beliau adalah toko yang disegani oleh kawan maupun lawan. Beliau sering berdebat dan tak takut dalam menyampaikan kebenaran walaupun ke teman sendiri. Bagaimana sikap beliau kepada Soekarno adalah salah satu sikap yang sangat sulit ditemukan saat ini. Walaupun beliau mengkritik keras pemikiran Soekarno, akan tetapi beliau adalah orang yang pertama kali menjenguk Soekarno ketika ia di penjara. Bahkan orang-orang syiah, Ahmadiyah dan aliran sesat lain yang dikritik keras oleh beliau sa...

Jawaban Atas Cuitan Gunrom

Gambar
Terkait dengan cuitan Gunrom, ia menafsirkan bahwa setiap manusia ini mulia, tidak melihat apa agamanya. Di sinilah statement yang ingin dikritisi. Pertama, telah kita ketahui bersama bahwa cara terbaik dalam menafsirkan Quran ialah dengan Quran. ayat yang global ditafsirkan dengan ayat lain. Menjadi pertanyaan besar ketika Gunrom menafsirkan bahwa Allah meridhoi agama selain islam. padahal sangat jelas firman Allah: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Al-Imron: 19). Kemudian di Ayat lain juga Allah berfirman : Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak...

Pertemuan Perdana dengan Ust. Artawijaya

Gambar
Selepas subuh tadi, aku menemani Jundi pergi ke rumah sejarah Ust. Hadi Nur Ramadhan. Qodarullah di sana juga sedang berkunjung ust. Artawijaya. Beliau adalah salah satu penulis buku sejarah yang sudah lama saya kenal. Akan tetapi pagi ini adalah pertemuan perdanaku dengan beliau. Aku pun coba membuka pembicaraan dengan mengenalkan diriku. Kemudian karena kutahu beliau dekat dan berkawan dengan ust. Faris BQ, maka aku sampaikan kalau ust. Faris itu adalah pamanku dan kami satu kampung yang sama di Gurun Tulo, Sarolangun. Mulai saat itulah, obrolan kami jadi lebih intens. Beliau sangat mengenal ust. Faris karena dulu sempat satu pesantren di Persis Bangil. Akan tetapi ust. Faris tidak selesai. Beliau hanya sampai kelas 4 di pesantren tersebut. Pengakuan ust. Arta bahwa ust. Faris memang merupakan anak yang cerdas sedari dulu. Ust. Arta lulus SMA tahun 1997, bertepatan dengan tahun kelahiranku. Ia bercerita kalo waktu itu beliau sempat juga mau lanjut di LIPIA Jakarta yang saat itu masih...

Bagaimana Menerapkan Adab pada Santri?

Gambar
Sore ini, Pesantren At-Taqwa Depok kedatangan tamu jauh dari Jogjakarta. Tepatnya dari pesantren Ibnul Qayyim Jogjakarta. Salah satu pembinanya adalah sahabatku dulu ketika sama-sama kuliah di STID M. Natsir yaitu Ust. Jundi Rabbani. Beliau bersama temennya Ust. Aji sampai di pondok pesantren pada waktu adzan Maghrib. Akhirnya kami shalat berjamaah terlebih dahulu di mushola Taman Adabi. Setelah itu kami mempersilahkan mereka untuk makan malam terlebih dahulu. Alhamdulillah setelah makan, Ust. Ardiansyah berkenan menyempatkan diri untuk bisa berbincang-bincang dan menyambut kedua tamu tersebut. Salah satu obrolan menarik yang ditanyakan oleh Ust. Jundi kepada Ust. Ardiansyah adalah, "Bagaimana caranya menerapkan adab kepada santri-santri di pondok pesantren?". Menurutku ini pertanyaan yang cukup berat. Tetapi alhamdulilah bisa dijawab dengan apik oleh ust. Ardiansyah dengan bahasa yang sederhana. Pertama-tama beliau menegaskan bahwa memang penanaman adab kepada santri itu buk...

Berguru kepada Ayah

Gambar
Salah satu alasanku ingin kembali ke kampung halaman segera ialah untuk berbakti kepada kedua orang tua. Karena aku yakin umur seseorang tidak ada yang tahu. Ya, sudah sampai hari ini, aku sudah 13 tahun meninggalkan kampung halaman karena merantau. Enam tahun pesantren, Enam tahun S1 (satu tahun D1, tiga tahun D3) dan sekarang alhamdulilah sedang menyelesaikan kuliah S2 di sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aku berharap tahun depan 2023 aku sudah bisa menyelesaikan tesis S2-ku. Aku  memang ber azam ingin pulang dan kembali ke kampung halamanku di Jambi. Bahkan aku juga berdoa agar diberikan jodoh orang Jambi. Jujur aku ingin sekali berguru kepada ayahku. menurutku dia adalah orang yang visioner dan penuh perhitungan. Mungkin memang jiwa dagangnya yang turun dari bapaknya (kakekku) yang tidak bisa dibohongi. Kakekku adalah seorang pedagang yang sukses juga ketika itu. Aku ingin segera kembali karena aku ingin banyak belajar kehidupan dari ayahku. Teru...