Pembukaan 30DWC

Alhamdulillah akhirnya bisa ikutan juga tantangan nulis 30 hari tanpa henti yang diselenggarakan oleh @30DWC (Days Writing challenge). Sebenarnya saya sudah lama ingin ikut program ini. Saya kenal sama Bang Rezky, selaku penggagas kegiatan ini sejak 2019. Kami saat itu sama-sama mengikuti SPI (Sekolah Pemikiran Islam) di Jakarta. Alhamdulillah silaturahmi berjalan baik hingga saat ini. Semangat dan ketekunan beliau dalam menulis sangat banyak menginspirasi banyak orang.

 Menurut saya program ini sangat-sangat membantu untuk orang-orang yang ingin mengasah kemampuan menulisnya seperti saya. Saya sadari kalo menulis itu butuh pembiasaan. Maka dari itu program ini sangat pas sekali buat saya yang malas untuk menulis. Setidaknya dengan berkumpul dengan orang-orang yang memiliki satu tujuan yang sama, bisa menumbuhkan kebiasaan menulis dalam diri ini.

Saya juga menyadari bahwa menuliskan ilmu yang telah kita dapatkan itu merupakan tradisi keilmuan yang telah dilakukan para ulama dan orang tua kita terdahulu. Selain belajar, membaca dan berkhidmat kepada para guru, mereka juga menuliskan apa saja yang mereka dapatkan dalam suatu tulisan yang kelak akan berguna bagi anak cucunya. 

Sebut saja salah satu kitab ta'lim mutaalim yang sangat terkenal itu. Kitab itu berisi bagaimana pengalaman penulis kitab itu dalam menuntut ilmu kepada gurunya. Ia menulis bagaimana seharusnya adab-adab menuntut ilmu agar kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Karena keikhlasan dan keberkahan penulis kitab itu yaitu syeikh Burhanuddin al-Zarnuji, kitab tersebut masih digunakan di banyak pesantren di Indonesia dan dibaca oleh para penuntut ilmu hingga saat ini.

Selain alasan ingin membiasakan diri untuk menulis, tujuan saya ikut program ini adalah untuk membuat satu buku kumpulan cerita dan pengalaman tentang ibu dan ayah saya. Banyak peristiwa yang sudah saya lewati bersama mereka. Sudah seharusnya peristiwa-pristiwa itu saya kumpulkan dan saya jadikan sebuah buku. Niat saya ingin saya hadiahkan nanti buku itu kepada kedua orangtua saya di hari ibu. Semoga impian itu bisa terwujud dan sebagai hadiah yang berkesan untuk mereka berdua. 

Kemudian Hal lain juga yang mendorong saya untuk membuat buku karena saya sudah pernah membuat buku untuk orang spesial yang baru saya kenal sebagai hadiah ulangtahun dia. Akhirnya saya berpikir, untuk orang yang baru saya kenal saja saya tuliskan buku, masak iya untuk orang tua yang sangat berjasa dalam hidup saya tidak pernah saya berikan hadiah yang berkesan untuk mereka berdua. Saya berharap buku itu bisa saya berikan nanti setelah mengikuti program 30DWC ini. Bismillah semoga Istiqomah bisa nulis setiap hari.

Cilodong, 16 Agustus 2022

Komentar

Postingan Populer