Jawaban Cerdas Santri At-Taqwa

Selasa kemarin (4/10) di Pondok Pesantren At-Taqwa Depok diselenggarakan acara pelatihan Pendidik sebaya dan Konselor Sebaya oleh Dinas Kesehatan Depok dan Puskesmas Kalimulya. Acara tersebut berjalan dengan lancar. Selain pelatihan menjadi konselor sebaya, ada juga penyampaian tentang bahaya narkoba.

Panitia dari kegiatan ini adalah tim dari Dinkes dan Puskesmas langsung. kegiatan ini termasuk dari program pemerintah Depok. Para peserta mendapatkan Snack dan uang jajajn dari anggaran acaara tersebut. Pondok Pesantren hanya menyediakan tempat saja untuk keberlangsungan acara tersebut.

Pak Lurah dan pak RT/RW pun turut hadir membuka acara pagi itu. Para guru pesantren at-Taqwa Depok dan juga pimpinan ikut meramaikan kegiatan tersebut. Acara tersebut terlaksana dari jam 08.00 WIB pagi sampai dengan masuk waktu shalat Dzuhur.

Maksud dari acara tersebut yang penulis tangkap adalah agar para pemuda-pemudi masa kini mampu membawa diri agar tidak terjerumus kepada hal-hal negatif seperti stres berlebihan, narkoba, miras, tidak punya tujuan hidup dll. Hal tersebut diaplikasikan dengan dibentuknya GenRe (Generasi beRencana). Saya tidak terlalu paham dengan komunitas tersebut, tapi intinya adalah agar anak-anak muda masa  kini memiliki wadah untuk berekspresi dan mengadu jika memiliki masalah.

Alhamdulillah di Pondok Pesantren At-Taqwa Depok diajarkan tentang ilmu tasawuf atau tazkiyatu nafs (penyucian diri). Tentu yang diajarkan bukanlah tasawuf yang menyimpang. Tasawuf yang diajarkan di sini adalah tasawuf yang tidak bertentangan dan tidak meninggalkan syariat. 

Di dalam ilmu tasawuf diajarkan bagaimana mengenal Allah, mencari kebahagiaan, tujuan hidup yang benar, menjauhi penyakit-penyakit hati dan ilmu-ilmu tentang hati lainnya. Sehingga tidak heran sejauh pengamatan saya, santri-santri di At-Taqwa Depok ini tidak ada yang mengalami stres yang berlebihan. Apalagi sampai menggunakan obat-obatan terlarang. 

Santri diajarkan untuk selalu kuat menghadapi segala macam cobaan dan ujian. Jika diberi nikmat bersyukur dan jika diuji bersabar tampaknya benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari santri. Tidak heran ketika ditanya pemateri saat acara berlangsung, "kalian biasanya kalo ada masalah curhatnya ke siapa?", Para santri dengan mantap menjawab, "curhatnya ke Allah". Jawaban Cerdas dari santri-santri berusia SMP dan SMA.

Komentar

Postingan Populer